Proses terjadinya kehamilan secara umum dipahami sebagai hasil dari bertemunya sel sperma dengan sel telur. Lalu seperti apakah prosesnya?
Bertemunya sel sperma dengan sel telur disebut dengan pembuahan. Pembuahan dapat terjadi karena sel telur sudah matang dan keluar dari indung telur. Masa kematangan ini berlangsung pada periode ovulasi yaitu 2 minggu sebelum siklus mens berikutnya.
Pada kondisi normal, setelah pembuahan terjadi, maka pembelahan sel akan terus berlangsung. Menandai peleburan sel yang kemudian menghasilkan zigot. Prosesnya melalui tahapan panjang seperti penjelasan di bawah ini.
Ketahui Awal Proses Terjadinya Kehamilan
Pada saat berhubungan seksual, pria akan mencapai klimaks menghasilkan ejakulasi. Ejakulasi ini mendorong air mani yang mengandung sperma masuk ke dalam vagina menuju leher rahim kemudian membuahinya.
Proses terjadinya kehamilan memerlukan minimal 15 juta sperma per ml (milliliter) pada saat ejakulasi. Air mani yang sehat memberikan nutrisi bagi sperma dalam melakukan perjalanan menuju ke ovum.
Kekuatan ejakulasi memberikan dorongan rata-rata 10 ml per jam untuk mencapai ovum atau sel telur. Pria akan mengeluarkan cairan pra-ejakulasi saat ada rangsangan seksual. Tidak semua cairan pra-ejakulasi mengandung sperma.
Namun, apabila terdapat kandungan sperma, tidak menutup kemungkinan akan masuk ke dalam rahim. Kondisi di mana penis kering, artinya tidak mengeluarkan air mani atau cairan pra-ejakulasi, maka kecil kemungkinan terjadi kehamilan.
Sementara apabila penis basah karena cairan pra-ejakulasi, meski tidak sampai ejakulasi, tetap ada kemungkinan wanita hamil. Berbeda dengan pria yang harus ejakulasi untuk mendorong air mani keluar, wanita tidak harus orgasme untuk mendukung terjadinya konsepsi.
Ovum hanya menunggu di tempatnya untuk dibuahi. Setelah sel sperma masuk ke dalam vagina, perjalanan panjangnya dimulai untuk melewati segala tantangan hingga mencapai ovum. Proses terjadinya kehamilan ini mendapat tantangan berupa lingkungan asam dan lendir serviks.
Terjadinya Proses Pembuahan yang Perlu Diketahui
Salah satu syarat terjadinya kehamilan adalah kondisi kesehatan sel-sel reproduksi baik wanita maupun pria. Keduanya harus dalam keadaan matang sehingga pada saat bertemu dapat langsung melebur. Berikut ini prosesnya.
1. Sperma Masuk Rahim
Setelah berhasil melewati lingkungan asam dan lendir serviks, sperma harus berenang sekitar 18 cm dari serviks menuju ke rahim. Perjalanan dilanjutkan menuju tuba falopi, pada perjalanan ini akan banyak yang mati.
2. Pertemuan dengan Sel Telur
Pada akhirnya hanya satu sperma yang berhasil sampai inti sel telur. Tahap ini disebut dengan pembuahan atau konsepsi mengawali proses terjadinya kehamilan.
3. Setelah Proses Pembuahan
Setidaknya, dalam waktu 24 jam pembuahan menghasilkan zigot. Setelah itu, zigot berkembang menjadi janin. Jenis kelamin bayi ditentukan dari proses pembuahan atau kehamilan ini.
Di mana apabila kromosom Y yang berhasil sampai pada ovum kemudian membelah dan melebur, maka bayi akan berjenis kelamin laki-laki. Sebaliknya apabila kromosom X yang berhasil maka jenis kelamin bayi nantinya perempuan.
4. Proses Pembentukan Janin
Sel-sel baru berjumlah sekitar 100 buah akan membentuk bundelan disebut blastokista. Blastokista ini berjalan menuju rahim yang membutuhkan waktu sampai 3 hari atau lebih. Kemudian blastosit menempel pada dinding rahim.
Blastokista atau zigot menempel pada dinding rahim selama beberapa hari. Pada masa ini wanita mungkin mengalami tanda kehamilan seperti munculnya flek kecoklatan atau pendarahan ringan selama kira-kira 1–2 hari.
Perdarahan ini disebut dengan implantasi yang menjadi awal terbentuknya kantung ketuban dan plasenta. Kedua bagian ini akan menjadi sumber pemasok makanan untuk Janin selama dalam kandungan.
Plasenta yang terbentuk akan melepaskan hormon kehamilan hCG yang dapat terdeteksi melalui tes urine. Proses terjadinya kehamilan selanjutnya ditandai dengan gejala mual dan perubahan payudara.