Setiap orang pasti memiliki cara menghadapi keadaan mengecewakan berbeda-beda. Apalagi kehidupan memang tidak selalu berporos pada diri manusia.
Terkadang dihadapkan pada kondisi tidak sesuai keinginan. Manusia diciptakan dengan berbagai macam emosi dan lewat emosi itulah manusia bisa melihat dunia. Bila merasa senang, emosi yang terlihat akan jauh lebih positif dibandingkan emosi negatif saat sedih.
Perbedaan cara memandang dunia lantas membuat setiap manusia memiliki perbedaan cara dalam menghadapi keadaan yang mengecewakan. Padahal jika dijalani, kondisi yang tidak sesuai keinginan diri tidak sepenuhnya buruk bagi diri sendiri.
3 Cara Menghadapi Keadaan Mengecewakan dengan Merangkul Emosi
Menghadapi kekecewaan kerap kali dihindari oleh manusia, mulai dari enggan merasakan kesakitannya sampai tidak menerima kenyataan. Kondisi ‘keengganan’ tersebut merupakan reaksi dari emosi negatif.
Bahayanya memelihara emosi negatif seperti rasa kecewa mampu menimbulkan akibat tidak baik pada pola hidup. Berbagai macam cara menghadapi keadaan mengecewakan sudah dicoba, namun tetap saja kekecewaannya belum hilang.
1. Menyadari Rasa Kecewa Merupakan Emosi Negatif
Penyesalan yang terus berulang dalam pikiran mampu meningkatkan rasa stress. Misalnya, tentang kegagalan, penolakan dari seseorang, atau lainnya, lalu ketika sedang merasa kecewa sering kali menyalahkan diri sendiri.
Pikiran menyalahkan diri sendiri atau orang lain sebaiknya dihindari, cara menghadapi keadaan mengecewakan pertama Anda bisa mengaktifkan kesadaran. Maksudnya, sadari bahwasanya pikiran tersebut merupakan lingkaran setan.
Memakai teknik sadar ini merupakan awal yang baik guna memproses emosi negatif akibat rasa kecewa. Akui saja bahwasanya yang terjadi biarlah terjadi, tidak perlu dipikirkan karena aktivitas sehari-hari telah menanti.
2. Menerima Perasaan Kecewa
Setelah menyadari rasa kecewa, sekarang saatnya menerima perasaan kecewa. Banyak orang tidak bisa menerima rasa kecewa karena terlalu menyakitkan, terutama pada sesuatu yang tidak berjalan semestinya.
Ekspektasi terhadap diri sendiri maupun orang lain sangat besar, akibatnya ketika rencana meleset Anda merasa kecewa. Sebetulnya dengan menerima perasaan kecewa, perasaan Anda akan menjadi jauh lebih ringan.
Menerima perasaan kecewa menjadi cara menghadapi keadaan mengecewakan. Sadari bahwa Anda tidak pernah bisa mengendalikan keadaan atau membuat keadaan berjalan seperti apa yang diinginkan.
Ada pepatah mengatakan ‘kehidupan bukan hanya tentang bagaimana menghadapi badai, namun terkadang tentang bagaimana seseorang belajar menari di tengah hujan’. Artinya Anda perlu membuka diri untuk menerima perasaan tidak nyaman.
3. Berhenti Menyalahkan Diri Sendiri
Hidup tidak hanya tentang diri sendiri, ada banyak manusia yang terlibat dalam suatu roda sosial. Setiap manusia diciptakan bersama perannya masing-masing, termasuk peran Anda atas diri sendiri.
Biasanya kebiasaan menyalahkan diri sendiri akan hilang bersamaan dengan menerima perasaan kecewa. Hal yang perlu diingat, kekecewaan merupakan hal yang wajar serta membuat manusia menjadi terlihat lebih manusiawi.
Jika kecewa karena kegagalan, jangan menyerah dan coba lagi. Jika kecewa karena orang lain, pahami mengapa orang lain bersikap seperti itu, mengurung diri tanpa mendengarkan penjelasan bisa semakin merugikan diri.
Jika bisa menerima dan mendengarkan penjelasan orang lain atas kesalahannya, lantas mengapa tidak mencoba mendengarkan diri sendiri? Mendengarkan diri sendiri bisa membantu menemukan akar permasalahan.
Dengan begitu Anda akan berhenti menyalahkan diri sendiri, sekaligus belajar menerima keadaan. Berhenti menyalahkan diri sendiri bisa menjadi alternatif cara menghadapi keadaan mengecewakan sekaligus mengobati.
Hidup sebagai manusia utuh memang selalu berdampingan dengan berbagai emosi negatif maupun positif. Untuk mengantisipasi rasa kecewa berlebih, tidak ada salahnya menerapkan pola hidup ‘biasa saja’.
Biasa saja dalam menerima respon orang lain atau biasa saja ketika menyaksikan berbagai peristiwa. Respon biasa saja menjadi langkah cara menghadapi keadaan mengecewakan sekaligus menenangkan batin.