Saat mendapatkan informasi atau kabar kehamilan kedua, pasti para ibu bertanya-tanya bagaimana perbedaan hamil pertama dan kedua? Manakah yang lebih berat bagi ibu hamil?
Momen kehamilan masing-masing orang memang berbeda-beda, begitupun saat hamil pertama dan kedua. Pasalnya, kondisi kehamilan juga sangat dipengaruhi oleh jenis kelamin bayi yang ada di dalam kandungan. Hal ini juga menjadi salah satu indikator pembeda hamil pertama dan kedua.
Singkatnya, pada saat hamil kedua, ibu akan mengulang kondisi kehamilan yang sudah terjadi sebelumnya. Maka jelas saja terdapat perbedaan pada kedua momen tersebut, terutama pada tubuh ibu hamil.
Ini Dia Perbedaan Hamil Pertama dan Kedua, Apa Saja yang Berubah?
Meskipun ibu sudah memiliki pengalaman saat hamil pertama, bukan berarti hamil kedua boleh disepelekan. Pengalaman pada hamil pertama mungkin memang membuat ibu merasa lebih siap, namun tidak sepenuhnya demikian, karena pasti ada perubahan yang ibu hamil rasakan.
Saat hamil pertama, tubuh ibu mengalami banyak perubahan dimana beberapa perubahan tersebut tidak bisa kembali ke kondisi semula. Contoh yang paling mudah adalah perubahan pada bentuk tubuh dan fungsi organ pada tubuh ibu hamil.
Lalu bagaimana pengaruh perubahan tubuh tersebut pada kondisi kehamilan kedua? Apakah lebih berat dan sulit untuk ibu hamil? Atau justru memberikan kemudahan? Untuk memahami hal tersebut, Anda harus menyimak informasi perbedaan hamil pertama dan kedua, dibawah ini!
1. Baby Bump Lebih Cepat Terlihat
Dari bentuk atau kondisi tubuh, pada saat hamil kedua tubuh ibu akan lebih mudah buncit atau baby bump terlihat dalam beberapa bulan kehamilan saja. Hal itu disebabkan karena kulit perut ibu sudah meregang saat hamil anak pertama, sehingga tidak mengencang sepenuhnya.
Baby bump atau pembesaran perut ibu hamil karena pertumbuhan janin di dalam kandungan akan mudah terlihat. Otot perut ibu hamil sudah meregang sebelumnya, sehingga seiring pertumbuhan janin, perut ibu hamil akan tampak lebih cepat besar daripada kehamilan pertama.
Perbedaan hamil pertama dan kedua dalam hal ini adalah kondisi yang wajar terjadi. Intinya, otot pada perut ibu hamil sudah kendur saat hamil anak pertama, sehingga saat hamil anak kedua menjadi lebih cepat buncit.
Selain itu, posisi janin pada saat hamil anak kedua juga lebih di bawah dibanding hamil anak pertama. Posisi janin cenderung agak ke bawah rahim dan membuat bagian otot perut semakin lemah dan melebar. Hal ini juga berpengaruh pada bentuk perut saat kehamilan kedua.
2. Perbedaan Perubahan Payudara
Salah satu ciri atau tanda kehamilan adalah perubahan pada bentuk dan sensitivitas payudara pada ibu hamil. Saat hamil anak pertama, ukuran payudara akan membesar dan terdapat sensasi nyeri karena perubahan hormonal yang membuat payudara semakin sensitif.
Namun pada kehamilan kedua, kondisi payudara tidak mengalami perubahan layaknya kehamilan pertama. Hal ini tidak perlu Anda risaukan, karena kondisi ini wajar terjadi dan menjadi salah satu ciri perbedaan hamil pertama dan kedua.
3. Lebih Emosional
Meskipun sudah berpengalaman, namun ibu hamil tetap merasakan gejala hamil yang disertai dengan berbagai perubahan, misalnya pada bentuk dan kondisi tubuh. Hal ini membuat ibu merasa lebih emosional karena pengaruh dari dampak-dampak yang dirasakan.
Belum lagi, ibu hamil sudah bisa memprediksi beberapa kondisi sulit saat hamil pertama, dan itu akan terulang di hamil kedua. Maka ibu hamil merasa lebih emosional terhadap kondisi-kondisi tersebut.
Perbedaan hamil pertama dan kedua juga bisa dilihat dari dampak hormonal pada ibu hamil yang menyebabkan emosinya cukup fluktuatif dan tidak menentu. Hal ini adalah kondisi wajar pada ibu hamil, anggota keluarga harus lebih aware dan memberikan perhatian pada ibu.
4. Lebih Mudah Lelah
Saat hamil anak kedua, banyak ibu yang merasa lebih mudah atau cepat lelah daripada hamil anak pertama. Tidak hanya perubahan pada bentuk dan kondisi tubuh. Perbedaan ini juga disebabkan oleh perbedaan aktivitas dan tanggung jawab yang dilakukan ibu hamil.
Saat hamil anak pertama, ibu hanya perlu mengurus kehamilan dan sedikit pekerjaan rumah tangga. Namun saat hamil anak kedua, ibu juga harus mengurus anak pertama dan tanggung jawab terhadap rumah tangga. Hal ini tentu membuat ibu cepat lelah karena pekerjaan atau aktivitasnya yang padat.
Jika demikian kondisinya, maka solusi yang paling tepat adalah membagi tugas dengan pasangan. Pasangan dan anggota keluarga lainnya juga harus memahami kondisi dari ibu hamil dan tidak memberatkan dengan banyak pekerjaan rumah.
Keluarga juga harus memahami perbedaan hamil pertama dan kedua yang membuat tanggung jawab ibu semakin bertambah. Selain membantu meringankan pekerjaan, Anda juga bisa menggunakan jasa asisten rumah tangga agar pekerjaan dirumah tidak terlalu berat.
5. Tendangan Janin Lebih Terasa
Selain pengalaman karena sudah mengalami kehamilan pertama, perubahan bentuk tubuh juga membuat tendangan bayi lebih terasa. Pada kehamilan pertama, tendangan bayi akan terasa pada minggu ke-16 hingga ke-24 pada masa kehamilan.
Namun berbeda dengan hamil kedua, karena tendangan bayi sudah mulai terasa pada saat memasuki usia kehamilan di trimester dua. Hal ini disebabkan oleh kepekaan ibu yang sudah lebih meningkat karena pengalaman hamil pertama.
Pada hamil anak pertama, ibu mungkin belum menyadari tendangan bayi, sehingga cenderung menganggap itu adalah kondisi biasa pada perut. Namun pada hamil anak kedua, ibu sudah lebih peka terhadap perbedaan hamil pertama dan kedua dari tendangan bayi.
6. Sakit Punggung yang Lebih Terasa
Salah satu dampak dari kehamilan adalah sakit punggung yang disebabkan oleh meningkatnya hormon relaxin yang diproduksi oleh ovarium saat masa kehamilan. Hormon ini menyebabkan adanya relaksasi ligamen di panggul dan melebarnya bagian serviks.
Saat ligamen mengalami pelonggaran maka, punggung ibu hamil akan merasakan sakit. Pada saat hamil anak pertama, pelebaran ligamen tidak terlalu parah karena kondisi awalnya yang masih rekat.
Sedangkan pada hamil anak kedua, ligamen dan serviks pada ibu sudah mengalami pelonggaran sebelumnya. Hal ini menyebabkan ligamen dan serviks lebih lebar dan punggung ibu hamil akan merasakan efek yang lebih sakit.
Dengan memahami perbedaan hamil pertama dan kedua, Anda bisa melakukan cara untuk mengatasi kondisi tersebut dengan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktivitas yang berat. Jangan lupa juga untuk mengonsumsi vitamin atau suplemen dari dokter.
7. Ibu Hamil Lebih Sering Mual
Pada saat hamil, tubuh ibu mengalami perubahan hormon yang sangat drastis. Perubahan hormon terutama terjadi pada awal masa kehamilan sebelum kandungan berusia 9 minggu. Biasanya, mual akan berangsur-angsur mereda saat usia kehamilan menginjak 14 minggu.
Kondisi mual atau morning sickness adalah hal yang sangat wajar terjadi saat hamil, namun ada perbedaan gejala mual pada hamil pertama dan kedua. Bahkan ada orang yang tidak mengalami mual pada hamil pertama, namun mengalami mual parah pada kehamilan kedua.
Rasa mual akan semakin memburuk pada usia kehamilan memasuki trimester dua, sehingga semakin menyiksa ibu hamil. Jika ibu hamil sudah mengalami mual sejak hamil anak pertama, maka biasanya mual pada hamil kedua akan semakin parah.
Perbedaan hamil pertama dan kedua bisa dilihat dari gejala mual yang dialami oleh ibu hamil. Biasanya, ibu hamil akan lebih sensitif terhadap bau yang menyebabkan mual. Biasanya karena bau beberapa bumbu masakan tertentu, bau parfum, hingga bau asap rokok.
8. Hari Kelahiran Lebih Sulit Diprediksi
Prediksi hari kelahiran bayi adalah hal yang menyenangkan sekaligus mendebarkan. Namun tahukah Anda bahwa pada kehamilan kedua, hari kelahiran bayi lebih sulit diprediksi daripada kehamilan pertama. Biasanya, prediksi yang dilakukan cenderung tidak tepat.
Memang tidak semua prediksi kelahiran tepat, namun pada kehamilan kedua ini, persentase tidak tepatnya lebih besar. Meskipun demikian, pada saat kehamilan kedua, tubuh ibu sudah lebih peka pada perubahan-perubahan yang terjadi, termasuk saat menjelang melahirkan.
Dengan begitu, perbedaan hamil pertama dan kedua tidak akan menyebabkan masalah saat akan melahirkan. Karena berdasarkan tanda-tanda tersebut, Anda sudah bisa lebih bersiap jika bayi segera lahir.
Tidak hanya kontraksi, tubuh ibu juga sudah lebih peka terhadap kondisi pra-melahirkan. Seperti perubahan pada kondisi dan suasana tubuh, merasakan adanya perubahan pada perut, hingga pecahnya air ketuban yang menjadi salah satu tanda utama akan melahirkan.
9. Proses Persalinan Lebih Cepat
Persalinan adalah waktu yang paling mendebarkan bagi ibu hamil dan tentunya keluarganya. Persalinan anak pertama merupakan pengalaman pertama yang paling berkesan. Bukan berarti kehamilan kedua tidak berkesan, namun Anda sudah memiliki pengalaman sebelumnya.
Karena sudah mengalami persalinan sebelumnya, maka tubuh ibu hamil akan lebih peka agar proses persalinan bisa selesai lebih cepat. Ibu hamil juga akan merespon kondisi persalinan dengan lebih baik karena sudah mengalami sebelumnya.
Perbedaan hamil pertama dan kedua juga bisa dilihat dari kontraksi yang lebih awal terjadi daripada saat hamil anak pertama. Kontraksi ini adalah tanda utama menuju persalinan. Jika ibu hamil bisa merespon proses persalinan dengan lebih baik, maka prosesnya akan lebih cepat.
10. Pemulihan Pasca Melahirkan Akan Lebih Lama
Karena sebelumnya tubuh ibu hamil sudah pernah mengalami hamil, maka ada perubahan pada kondisi tubuh yang tidak bisa kembali ke kondisi semula. Hal ini juga disebabkan oleh kondisi kehamilan kedua yang lebih berat daripada kehamilan pertama.
Saat hamil kedua, tubuh ibu akan mengalami penambahan berat badan lebih banyak. Selain itu, perut ibu hamil juga lebih lemah daripada kehamilan anak pertama. Hal ini membuat proses pemulihan pasca melahirkan lebih lama saat hamil anak kedua.
Perbedaan hamil pertama dan kedua juga disebabkan karena beban ibu hamil yang semakin berat, contohnya pekerjaan dan tanggung jawab untuk mengurus anak pertama. Hal ini akan membuat proses pemulihan semakin lama, karena ibu tidak istirahat secara optimal.
Hamil adalah kabar baik yang dinantikan oleh banyak orang. Tidak hanya memusatkan perhatian pada bayi yang dilahirkan, kondisi ibu hamil juga sangat memerlukan perhatian dari pasangan dan keluarga. Saat hamil pertama maupun hamil kedua, ibu hamil mengalami banyak perubahan pada tubuhnya.
Ada banyak perbedaan hamil pertama dan kedua yang harus dipahami oleh ibu hamil. Beberapa perbedaan tersebut adalah kondisi yang wajar terjadi, namun bukan berarti boleh disepelekan. Penting juga untuk berkonsultasi dengan dokter terkait perubahan yang terjadi pada kehamilan kedua.